Minggu, 03 Juni 2012

Makalah qurdist kelas VIII bab KEPEDULIAN SOSIAL



KEPEDULIAN SOSIAL



Disusun Oleh:


No. Induk:











MTS NEGRI PANDAAN
TAHUN 2011/2012
                                                         






KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta anggota keluarga dan para sahabatnya yang mengikuti hingga ajal menjemputnya.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.      Orang tua tercinta, yang telah memberikan dorongan dan do’a, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
2.      Bapak/Ibu guru  wali kelas VIII khususnya Ibu .......
3.      Bapak/ Ibu guru pembimbing Bidang Study Qurdist khususnya Bapak .....
4.      Dan saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Sebenarnya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik  dari para pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk bagi penulis dan semua kaum muslimin.

                                                                                               
                                                                                                 Pandaan,  Mei 2012


                                                                                                     (Alvidah Rachmania)







DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………………………
Bab I    PENDAHULUAN………………………………………………………………
             A. Latar Belakang ……………..……………..……………………………...
             B. Rumusan Masalah…………………………………………………………
             C. Tujuan Penulisan Makalah………………………………………………...
Bab II   PEMBAHASAN
             A. Pengertian Kepedulian Sosial……………………………………………….
             B. Surah Al-Kausar dan Al-Ma’un Tentang Kepedulian Sosial……………….
             C. keterkaitan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun  tentang kepedulian sosial……..
             D. penerapan isi kandungan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun dalam kehidupan                   sehari-hari………………………………………………………....................
Bab III  PENUTUP
             A. Kesimpulan………………………………………………………………….
             B. Saran……………………………………………………………………......



BAB I
         PENDAHULUAN          
                   
A.     Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak mungkin hidup sendirian. Interaksi sosial inilah yang akhirnya melahirkan kebersamaan, bantu membantu, saling menolong dan berbagai aktifitas social lainnya. Lebih dari itu interaksi social melahirkan persamaan, adanya hak hidupyang tidak tersekat oleh status social, warna kulit, pangkat, jabatan, kekayaan, tetapi mereka bertingkat dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Disinalah sebenarnya islam sebagai rahmat bagi alam semesta-islam rahmatan lil ‘alamin. Dengan kata lain, kehadiran islam mampu memberikan rahmat, kasih sayang, pertolongan, kedamaian dan ketentraman hidup antar sesame anggota masyarakat.

B.     Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang diatas masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.      bagaimana pengertian kepedulian sosial ?
2.      bagaimana surat Al_Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial?
3.      bagaimana keterkaitan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial?
4.      bagaimana penerapan isi kandungan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun dalam kehidupan sehari-hari?

C.   Tujuan penulisan makalah                  
            Makalah ini bertujuan untuk:
1.      menjelaskan tentang pengertian kepedulian social.
2.      menjelaskan surat Al_Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial
3.      menjelaskan keterkaitan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian social
4.      menjelaskan penerapan isi kandungan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun dalam kehidupan sehari-hari



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Kepedulian Sosial

a.      Pengertian kepedulian sosial
Kepedulian sosial berasal dari kata peduli berarti memperhatikan atau menghiraukan sesuatu. Kepedulian berarti sikap menghiraukan atau memperhatikan sesuatu. Kata sosial berarti segala sesuatu mengenai masyarakat atau kemasyarakatan. Dengan demikian, kepedulian sosial berarti sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain (sesama anggota masyarakat). Kepedulian sosial yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.

b.      Dampak positif kepedulian sosial
                  Adapun dampak positif kepedulian social adalah sebagai berikut:
1.      Terwujudnya sikap hidup gotong royong
2.      Terjalinnya hubungan batin yang akrab
3.      Menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan
4.      Terjadinya pemeratan kesejahteraan
5.      Menghilangkan jurang pemisah antara si miskin dan si kaya
6.      Terwujudnya persatuan dan kesatuan
7.      Menciptakan kondisi masyarakat yang kuat dan harmonis
8.      Menghilangkan rasa dengki dan dendam

2.   Surah Al-Kausar dan Al-Ma’un Tentang Kepedulian Sosial
a.      Surah Al-Kausar
1)      Lafal surah dan terjemahnya
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Artinya:
1.      Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2.      Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
3.       Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.

2)      Asbabun nuzul
            Surat Al-Kautsar terdiri dari 3 ayat, termasuk Surat Makkiyah karena di turunkan di Makkah sesudah surat Al-Adiyat. Terletak pada urutan surat yang ke 108 dalam Al-Qur’an. Al-Kautsar berarti nikmat yang banyak dan di ambil dari ayat pertama dalam surat ini.
Menurut Ibnu Al-Munzir yang bersumber dari Ibnu Juraij, surah ini turun berkaitan dengan kematian putra Nabi Muhammad SAW, Ibrahim. Dengan kematian putranya ini, beliau tidak lagi memiliki anak laki-laki. Hal ini mengundang orang kafir untuk lebih menekan batin beliau. Orang kafir quraisy mengatakan, “Bataru Muhammad (Muhammad telah terputus keturunannya).” Ucapan ini sempat membuat beliau gelisah. Untuk menghiburnya, Allah SWT menurunkan surah ini.

3)      Kandungan surah
Pada ayat 1, Allah SWT menyatakan bahwa Dia telah memberikan nikmat yang banyak yang itu disebutkan sebagai Al-Kausar. Pada ayat 2, terdapat dua peintah kepada Nabi Miuhammad SAW khususnya dan umat Islam pada umumnya, yaitu melaksanakan shalat dan berqurban. Pelaksanaan kedua perintah tersebut sebagai bukti rasa syukur atas limpahan nikmat Allah SWT yang begitu banyak. Pada ayat 3, Allah AWT menjelaskan bahwa orang yang membenci Nabi Muhammad SAW dan ridalahnya akan terputus dari rahmat-Nya. Dalam ayat ini terdapat lafal Al-Abtar. Menurut kebiasaan orang Arab, kata ini digunkan untuk menyebut orang yang tidak memiliki anak lelaki.
Nabi Muhammad memiliki orang anak, Empat pempuan dan tiga laki-laki. Keempat anak perempuan beliau, yaitu Fatimah, Zainab, Ruqayah, dan Ummu Kulsum. Ketiganya meninggal mandahukui beliau, sedangkan Fatimah meninggal setelah beliau. Sementara itu, ketiga anak laki-lakinya meninggal ketika masih kecil. Mereka adalah Abdullah, Qasim, dan Ibahim. Dengan demikian, beliau tidak memiliki anak laki-laki. Oleh karena itu, orang-orang kafir mengatakan bahwa Muhammad telah terputus keturunannya. Mereka merasa senang karena dakwah Islam akan segera berakhir. Anak laki-laki yang beliau dambakan sudah tidak ada lagi.
Pernyataan mereka ini dibantah oleh Allah SWT dalam ayat ini. Pada kenyataannya, Islam makin berkembang dengan pesat dan dikenal di seluruh dunia sepeninggal beliau. Kehancuran justru menimpa orang kafir quraisy dengan ditaklukannya kota mekah. Selain sebagai bantahan terhadap orang kafir, surah ini juga menjadi penghibur bagi Nabi Muhammad SAW.

b.      Surah Al-Ma’un
1)      Lafal surah dan terjemahnya
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________________________________________

Artinya:
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna


2)      Asbabun Nuzul
                  Surat Al-Ma’un terdiri dari 7 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah karena diturunkan di Makkah. Terletak pada urutan surat yang ke 107 dalam Al-Qur’an. Nama Al-Ma’un diambil pada ayat ke-7 yang artinya barang-barang yang berguna.
Sebagaimana diriwayatkan Ibnu Al-Minzir dari Tariq bin Abu Talhah yang bersumber dari Ibnu Abbas, Surah Al-Ma’un ayat 4-7 turun berkenaan dengan orang-orang munafik yang mempertontonkan shalatnya kepada kaum muslimin. Mereka meninggalkan shalat jika tidak ada muslimin yang melihatnya dan menlak memberikan bantuan atau pinjaman. Ayat ini diturunkan sebagai peringatan kepada orang-orang yang berbuat seperti itu.

3)      Kandungan surah
Pada ayat 1, Allah SWT menanyakan tentang siapa orang yang mendustakan agama. Kalimat tanya tersebut tidak memerlukan jawaban karena Allah SWT lebih mengetahui. Ayat ini memberikan penekanan agar Nabi Muhammad SAW menaruh perhatian yang lebih terhadap masalah  yang diterangkan. Orang yang mendustakan agama adalah orang yang paling celaka. Siapakah mereka itu? Itulah masalah yang harus diperhatikan benar-benar. Pada ayat 2 dan 3, Allah SWT mulai menjelaskan orang-orang yang mendustakan agama. Mereka adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mau menyuruh dan memberi makan (tidak peduli nasib) orang miskin.
Pada ayat 4 dan 5 Allah SWT menjelaskan tentang orang-orang yang shalat tetapi mendapat celaka. Kecelakaan itu akibat mereka lalai terhadap shalatnya. Lalai disini berarti mengabaikan atau tidak memperhatikan waktu shalatnya. Shalat merupakan tiang agama sekaligus sebagai ukuran baik buruknya amal seseorang. Oranf yang melalaikan shalatnya ia termasuk pendusta agama.
Pada ayat 6, Allah SWT menjelaskan riya berarti berbuat baik karena ingin memperoleh pujian atau mendapat penghormatan dari orang lain. Orang yang riya termasuk pendusta agama karena perbuatan itu menyekutukan Allah SWT dengan dirinya. Itulah sebabnya riya dikatakan perbuatan syirik. Menurut Islam, hanya Allah lah yang berhak riya dan mendapat pujian.
Ayat 7 merupakan salah satu pelajaran tentang kepedulian sosial bagi umat Islam. Orang yang mengaku dirinya Islam, tentu akan memiliki kepedulian sosial terhadap sesama. Sifat bakhil atau kikir jelas bertentangan ajaran Islam. Menurut ayat ini orang yang enggan memberikan bantuan kepada orang lain merupakan bentuk pendustaan agama. Islam adalah agama yang tidak hanya untuk diyakini tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3.     Keterkaitan Surah Al-Kausar dan Al-Ma’un Tentang Kepedulian Sosial             Adapun keterkaitan surat Al-Kautsar dan Al-Ma’un tentang kepedulian sosial adalah sebagai berikut:
a.      Sama-sama mendidik agar memiliki kepedulian social
b.     Kepedulian dalam surah Al-Kausar diwujudkan dengan bentuk penyembelihan kurban.
c.      Kepedulian dalam surah Al-Ma’un siwujudkan dengan menyantuni anak yatim, dan membantu oarng lain yang mengalami kesusahan.
d.     keengganan memberikan bantuan atau bersifat kikirmerupakan bentuk pendustaan ajaran agama.

4.      Penerapan Isi Kandungan Surah Al-Kausar dan Al-maun dalam Kehidupan Sehari-hari
a.      Surah Al-Kausar
*      Kita harus mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah.
*      salat wajib lima waktu harus kita laksanakan.
*      bersedia menyisihkan sebagian harta untuk berqurban.
*      Kita harus selalu peduli terhadap nasib fakir miskin.
b.      Surah Al-Maun
*      Kita harus memiliki kepedulian terhadap anak yatim.
*      Membiasakan diri kita untuk selalu ringan tangan atau suka membantu fakir miskin.
*      Kita harus mendukung setiap usaha untuk mensejahterakan anak yatim dan orang miskin
*      Kita harus selalu menjaga shalat wajib.
*      Kita harus berlatih Ikhlas dalam segala perbuatan.
*      Sikap dermawan harus kita tumbuhkan dalam kehidupan





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
              Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:    
1.      Manusia adalah makhluk social yang artinya  ia tidak dapat hidup tanpa bantuan    orang lain.
2.      Kita sebagai hamba Allah seharusnya tolong menolong antar sesama  manusia dalam hal kebaikan.
3.      Bagi orang kaya seharusnya  ia mengeluarkan zakatrnya untuk kepentingan social terutama bagi anak yatim dan fakir miskin.
4.      Sebagai makhluk social hendaknya kita jangan mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan pendapat orang lain dalam segala hal.
5.      Bila  memperhatikan kodrat kita sebagai makhluk social, maka akan tercipta persatuan dan kesatuan di lingkungan kita yaitu  keluarga, kampung kita hidup   umumnya di Negara kita  tercinta akan hidup damai dan bersahaja.

B. Saran
*      Jangan suka meremehkan orang lain.
*      Jangan mementingkan diri sendiri.
*      Jangan  sombong kepada siapapun  







1 komentar:

  1. The Merit Casino Review - Deccasino
    This septcasino is not just about online casino, it's also 바카라 사이트 about a real money casino. The first game is from a deccasino reputable dealer or a new customer in the world,

    BalasHapus