KEPEDULIAN SOSIAL
Disusun Oleh:
No. Induk:
MTS NEGRI PANDAAN
TAHUN 2011/2012
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW beserta anggota keluarga dan para sahabatnya yang mengikuti
hingga ajal menjemputnya.
Pada kesempatan ini
saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.
Orang tua
tercinta, yang telah memberikan dorongan dan do’a, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
2.
Bapak/Ibu
guru wali kelas VIII khususnya Ibu .......
3.
Bapak/ Ibu
guru pembimbing Bidang Study Qurdist khususnya Bapak .....
4.
Dan saya
ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini.
Sebenarnya makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk bagi
penulis dan semua kaum muslimin.
Pandaan,
Mei 2012
(Alvidah Rachmania)
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………………………
Bab I
PENDAHULUAN………………………………………………………………
A. Latar Belakang
……………..……………..……………………………...
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan
Makalah………………………………………………...
Bab II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kepedulian Sosial……………………………………………….
B. Surah
Al-Kausar dan Al-Ma’un Tentang Kepedulian Sosial……………….
C. keterkaitan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial……..
D. penerapan isi kandungan Surat
Al-Kautsar dan Al-Maun dalam kehidupan sehari-hari………………………………………………………....................
Bab III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………….
B.
Saran……………………………………………………………………......
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia
tidak mungkin hidup sendirian. Interaksi sosial inilah yang akhirnya
melahirkan kebersamaan, bantu membantu, saling menolong dan berbagai aktifitas
social lainnya. Lebih dari itu interaksi social melahirkan persamaan, adanya
hak hidupyang tidak tersekat oleh status social, warna kulit, pangkat, jabatan,
kekayaan, tetapi mereka bertingkat dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT.
Disinalah sebenarnya islam sebagai rahmat bagi
alam semesta-islam rahmatan lil ‘alamin. Dengan kata lain, kehadiran islam
mampu memberikan rahmat, kasih sayang, pertolongan, kedamaian dan ketentraman
hidup antar sesame anggota masyarakat.
B. Rumusan
Masalah
Bedasarkan latar
belakang diatas masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.
bagaimana
pengertian kepedulian sosial ?
2.
bagaimana surat Al_Kautsar dan Al-Maun
tentang kepedulian sosial?
3.
bagaimana
keterkaitan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial?
4.
bagaimana
penerapan isi kandungan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun dalam kehidupan
sehari-hari?
C.
Tujuan penulisan makalah
Makalah
ini bertujuan untuk:
1.
menjelaskan
tentang pengertian kepedulian social.
2.
menjelaskan
surat
Al_Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial
3.
menjelaskan
keterkaitan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian social
4.
menjelaskan
penerapan isi kandungan Surat Al-Kautsar dan Al-Maun dalam kehidupan
sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kepedulian Sosial
a. Pengertian kepedulian
sosial
Kepedulian sosial
berasal dari kata
peduli berarti memperhatikan atau menghiraukan sesuatu. Kepedulian berarti
sikap menghiraukan atau memperhatikan sesuatu. Kata sosial berarti segala
sesuatu mengenai masyarakat atau kemasyarakatan. Dengan demikian, kepedulian sosial
berarti sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain (sesama anggota masyarakat). Kepedulian sosial yang dimaksud
bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu
menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.
b. Dampak positif kepedulian sosial
Adapun dampak
positif kepedulian social adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya sikap hidup gotong
royong
2. Terjalinnya hubungan batin
yang akrab
3. Menumbuhkan kerukunan dan
kebersamaan
4. Terjadinya pemeratan
kesejahteraan
5. Menghilangkan jurang pemisah
antara si miskin dan si kaya
6. Terwujudnya persatuan dan
kesatuan
7. Menciptakan kondisi masyarakat
yang kuat dan harmonis
8. Menghilangkan rasa dengki dan
dendam
2. Surah Al-Kausar dan Al-Ma’un Tentang
Kepedulian Sosial
a. Surah
Al-Kausar
1) Lafal surah dan
terjemahnya
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah
memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat
karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
3. Sesungguhnya
orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.
2) Asbabun nuzul
Surat Al-Kautsar
terdiri dari 3 ayat, termasuk Surat Makkiyah karena di turunkan di Makkah sesudah surat Al-Adiyat. Terletak
pada urutan surat
yang ke 108 dalam Al-Qur’an. Al-Kautsar berarti nikmat yang banyak dan di ambil
dari ayat pertama dalam surat
ini.
Menurut Ibnu Al-Munzir yang bersumber dari Ibnu
Juraij, surah ini turun berkaitan dengan kematian putra Nabi Muhammad SAW,
Ibrahim. Dengan kematian putranya ini, beliau tidak lagi memiliki anak
laki-laki. Hal ini mengundang orang kafir untuk lebih menekan batin beliau. Orang kafir quraisy
mengatakan, “Bataru
Muhammad (Muhammad
telah terputus keturunannya).” Ucapan ini sempat membuat beliau gelisah. Untuk
menghiburnya, Allah SWT menurunkan surah ini.
3) Kandungan surah
Pada ayat 1, Allah SWT menyatakan bahwa Dia telah
memberikan nikmat yang banyak yang itu disebutkan sebagai Al-Kausar. Pada ayat
2, terdapat dua peintah kepada Nabi Miuhammad SAW khususnya dan umat Islam pada umumnya, yaitu
melaksanakan shalat dan berqurban. Pelaksanaan kedua perintah tersebut sebagai
bukti rasa syukur atas limpahan nikmat Allah SWT yang begitu banyak. Pada ayat 3, Allah AWT menjelaskan bahwa orang
yang membenci Nabi Muhammad SAW dan ridalahnya akan terputus dari rahmat-Nya. Dalam ayat ini
terdapat lafal Al-Abtar.
Menurut
kebiasaan orang Arab, kata ini digunkan untuk menyebut orang yang tidak
memiliki anak lelaki.
Nabi Muhammad memiliki orang anak, Empat pempuan dan
tiga laki-laki. Keempat anak perempuan beliau, yaitu Fatimah, Zainab, Ruqayah,
dan Ummu Kulsum. Ketiganya meninggal mandahukui beliau, sedangkan Fatimah
meninggal setelah beliau. Sementara itu, ketiga anak laki-lakinya meninggal
ketika masih kecil. Mereka adalah Abdullah, Qasim, dan Ibahim. Dengan demikian,
beliau tidak memiliki anak laki-laki. Oleh karena itu, orang-orang kafir
mengatakan bahwa Muhammad telah terputus keturunannya. Mereka merasa senang karena
dakwah Islam akan segera berakhir. Anak
laki-laki yang beliau dambakan sudah tidak ada lagi.
Pernyataan mereka ini dibantah oleh Allah SWT dalam
ayat ini. Pada kenyataannya, Islam makin berkembang dengan pesat dan dikenal di
seluruh dunia sepeninggal beliau. Kehancuran justru menimpa orang kafir quraisy
dengan ditaklukannya kota
mekah. Selain sebagai bantahan terhadap orang kafir, surah ini juga menjadi
penghibur bagi Nabi Muhammad SAW.
b. Surah
Al-Ma’un
1) Lafal surah dan terjemahnya
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________________________________________
Artinya:
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna
2) Asbabun Nuzul
Surat Al-Ma’un terdiri dari 7
ayat dan termasuk golongan surat
Makkiyah karena diturunkan di Makkah. Terletak pada urutan surat yang ke 107 dalam Al-Qur’an. Nama
Al-Ma’un diambil pada ayat ke-7 yang artinya barang-barang yang berguna.
Sebagaimana
diriwayatkan Ibnu Al-Minzir dari Tariq bin Abu Talhah yang bersumber dari Ibnu
Abbas, Surah Al-Ma’un ayat 4-7 turun berkenaan dengan orang-orang
munafik yang mempertontonkan shalatnya kepada kaum muslimin. Mereka
meninggalkan shalat jika tidak ada muslimin yang melihatnya dan menlak
memberikan bantuan atau pinjaman. Ayat ini diturunkan sebagai peringatan kepada
orang-orang yang berbuat seperti itu.
3) Kandungan surah
Pada ayat 1, Allah
SWT menanyakan tentang siapa orang yang mendustakan agama. Kalimat tanya
tersebut tidak memerlukan jawaban karena
Allah SWT lebih mengetahui. Ayat ini memberikan penekanan agar Nabi Muhammad
SAW menaruh perhatian yang lebih terhadap masalah yang diterangkan. Orang
yang mendustakan agama adalah orang yang paling celaka. Siapakah mereka itu?
Itulah masalah yang harus diperhatikan benar-benar. Pada ayat 2 dan 3, Allah
SWT mulai menjelaskan orang-orang yang mendustakan agama. Mereka adalah orang
yang menghardik anak yatim dan tidak mau menyuruh dan memberi makan (tidak
peduli nasib) orang miskin.
Pada ayat 4 dan 5
Allah SWT menjelaskan tentang orang-orang yang shalat tetapi mendapat celaka. Kecelakaan
itu akibat mereka lalai
terhadap shalatnya. Lalai disini berarti mengabaikan atau tidak memperhatikan
waktu shalatnya. Shalat merupakan tiang agama sekaligus sebagai ukuran baik
buruknya amal seseorang. Oranf yang melalaikan shalatnya ia termasuk pendusta
agama.
Pada ayat 6, Allah
SWT menjelaskan riya’
berarti berbuat baik karena ingin memperoleh pujian atau mendapat penghormatan
dari orang lain. Orang yang riya’
termasuk pendusta agama karena perbuatan itu menyekutukan Allah SWT dengan
dirinya. Itulah sebabnya riya’
dikatakan perbuatan syirik. Menurut Islam, hanya Allah lah yang berhak riya’
dan mendapat pujian.
Ayat 7 merupakan
salah satu pelajaran tentang kepedulian sosial bagi umat
Islam. Orang yang mengaku dirinya Islam, tentu akan memiliki kepedulian sosial
terhadap sesama. Sifat bakhil atau kikir jelas bertentangan ajaran Islam.
Menurut ayat ini orang yang enggan memberikan bantuan kepada orang lain
merupakan bentuk pendustaan agama. Islam adalah agama yang tidak hanya untuk
diyakini tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Keterkaitan
Surah Al-Kausar dan Al-Ma’un Tentang Kepedulian Sosial Adapun keterkaitan surat Al-Kautsar dan
Al-Ma’un tentang kepedulian sosial adalah sebagai berikut:
a. Sama-sama mendidik
agar memiliki kepedulian social
b. Kepedulian dalam surah Al-Kausar
diwujudkan dengan bentuk penyembelihan kurban.
c. Kepedulian dalam
surah Al-Ma’un siwujudkan dengan menyantuni anak yatim, dan membantu oarng lain
yang mengalami kesusahan.
d. keengganan memberikan bantuan atau
bersifat kikirmerupakan bentuk pendustaan ajaran agama.
4. Penerapan
Isi Kandungan Surah Al-Kausar dan Al-maun dalam Kehidupan Sehari-hari
a.
Surah
Al-Kausar
Kita harus mensyukuri segala nikmat
yang diberikan Allah.
salat wajib lima waktu harus kita laksanakan.
bersedia menyisihkan sebagian harta
untuk berqurban.
Kita harus selalu peduli terhadap
nasib fakir miskin.
b.
Surah
Al-Maun
Kita harus memiliki kepedulian terhadap
anak yatim.
Membiasakan diri kita untuk selalu
ringan tangan atau suka membantu fakir miskin.
Kita harus mendukung setiap usaha
untuk mensejahterakan anak yatim dan orang miskin
Kita harus selalu menjaga shalat
wajib.
Kita harus berlatih Ikhlas dalam segala
perbuatan.
Sikap dermawan harus kita tumbuhkan
dalam kehidupan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut diatas
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Manusia adalah makhluk social yang artinya ia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
2. Kita sebagai hamba Allah seharusnya tolong
menolong antar sesama manusia dalam hal
kebaikan.
3. Bagi orang kaya seharusnya ia mengeluarkan zakatrnya untuk kepentingan
social terutama bagi anak yatim dan fakir miskin.
4. Sebagai makhluk social hendaknya kita jangan
mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan pendapat orang lain dalam segala
hal.
5. Bila
memperhatikan kodrat kita sebagai makhluk social, maka akan tercipta
persatuan dan kesatuan di lingkungan kita yaitu
keluarga, kampung kita hidup
umumnya di Negara kita tercinta
akan hidup damai dan bersahaja.
B. Saran
Jangan
suka meremehkan orang lain.
Jangan
mementingkan diri sendiri.
Jangan sombong kepada siapapun
The Merit Casino Review - Deccasino
BalasHapusThis septcasino is not just about online casino, it's also 바카라 사이트 about a real money casino. The first game is from a deccasino reputable dealer or a new customer in the world,